Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali Pagi Ini Maret 2025, ID Nusantara

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada pagi ini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi terjadi dalam rentang waktu beberapa jam dan menyebabkan lontaran abu vulkanik yang mencapai beberapa kilometer ke udara. Masyarakat di sekitar kawasan gunung berapi ini telah diberikan peringatan untuk tetap waspada terhadap potensi dampak erupsi.

1. Kronologi Erupsi

Erupsi pertama tercatat terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak. Erupsi kedua menyusul pada pukul 07.15 WIB dengan intensitas yang lebih kuat, menghasilkan kolom abu yang lebih tinggi hingga mencapai 1.200 meter. Sementara itu, erupsi ketiga terjadi pada pukul 09.45 WIB dan kembali mengeluarkan material vulkanik yang menyebar ke beberapa wilayah di sekitar lereng gunung.

PVMBG menyatakan bahwa letusan ini merupakan bagian dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang masih berada dalam status Level III (Siaga). Warga yang berada di sekitar kawasan rawan bencana diimbau untuk segera menjauh dari daerah aliran lava dan awan panas guguran.

2. Dampak Erupsi

Akibat erupsi yang terjadi pagi ini, beberapa dampak langsung telah dirasakan oleh masyarakat sekitar, antara lain:

  • Hujan abu vulkanik yang melanda desa-desa di sekitar Gunung Semeru,

  • Gangguan pernapasan bagi warga yang terdampak langsung oleh abu,

  • Potensi banjir lahar dingin jika terjadi hujan di kawasan puncak gunung,

  • Gangguan aktivitas sehari-hari, termasuk bagi para petani dan pengguna jalan di sekitar kawasan gunung.

Sejumlah wilayah yang terdampak abu vulkanik antara lain Desa Supit Urang, Pronojiwo, dan Candipuro di Kabupaten Lumajang. Warga di daerah tersebut dianjurkan untuk mengenakan masker guna mengurangi risiko gangguan kesehatan akibat abu vulkanik.

3. Langkah-Langkah Penanganan

Sebagai respons atas erupsi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang telah mengambil langkah-langkah berikut:

  • Membagikan masker dan alat pelindung diri kepada warga yang terdampak abu,

  • Melakukan evakuasi bagi warga yang tinggal di zona berbahaya, terutama di sekitar aliran lava,

  • Mendirikan posko darurat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis dan logistik,

  • Memonitor perkembangan aktivitas gunung berapi secara intensif bersama PVMBG.

Selain itu, pemerintah daerah juga telah menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi peningkatan aktivitas gunung yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan.

4. Peringatan dan Imbauan bagi Masyarakat

PVMBG mengeluarkan sejumlah peringatan bagi warga yang tinggal di sekitar Gunung Semeru, di antaranya:

  • Dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Semeru, karena potensi letusan susulan,

  • Menghindari aliran sungai Besuk Kobokan, karena berisiko dilalui aliran awan panas dan lahar,

  • Mewaspadai potensi hujan abu yang bisa berdampak pada kesehatan dan mengganggu jarak pandang,

  • Mempersiapkan masker dan kacamata pelindung jika berada di luar rumah.

Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana diminta untuk tetap mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang dan tidak mempercayai berita hoaks terkait erupsi.

5. Dampak Ekonomi dan Lingkungan

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang berulang kali mengalami erupsi tentu berdampak pada sektor ekonomi dan lingkungan, di antaranya:

  • Kerusakan lahan pertanian, terutama di wilayah yang terkena abu vulkanik dan material letusan,

  • Terganggunya aktivitas ekonomi lokal, termasuk perdagangan dan pariwisata di sekitar kawasan gunung,

  • Pencemaran udara akibat abu vulkanik, yang bisa berdampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat.

Beberapa petani melaporkan bahwa tanaman mereka mengalami kerusakan akibat hujan abu yang menutupi lahan pertanian, sehingga berpotensi mengganggu hasil panen.

6. Sejarah Aktivitas Gunung Semeru

Gunung Semeru dikenal sebagai gunung berapi paling aktif di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Semeru mengalami erupsi berulang kali dengan berbagai tingkat keparahan. Beberapa erupsi besar yang pernah terjadi antara lain:

  • Desember 2021, erupsi besar menyebabkan korban jiwa dan ribuan warga harus mengungsi,

  • Januari 2023, terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai lebih dari 2.000 meter,

  • Februari 2024, Semeru kembali mengalami letusan dengan lontaran material vulkanik yang meluas.

Dengan pola aktivitas yang cukup sering, PVMBG terus memantau pergerakan magma dan kondisi kawah Semeru guna mengantisipasi kemungkinan erupsi yang lebih besar.

7. Persiapan dan Mitigasi di Masa Depan

Melihat risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Semeru, sejumlah langkah mitigasi telah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan erupsi di masa depan:

  • Peningkatan sistem peringatan dini untuk mempercepat evakuasi warga,

  • Pembangunan jalur evakuasi yang lebih aman dan efektif,

  • Penyediaan tempat pengungsian yang lebih layak, terutama bagi masyarakat yang tinggal di zona rawan,

  • Edukasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda erupsi dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana.

Pemerintah bersama dengan lembaga kebencanaan terus menggalakkan program mitigasi bencana agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi.

8. Kesimpulan

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada pagi ini, menyebabkan lontaran abu vulkanik yang berdampak pada masyarakat di sekitar gunung. Warga diminta untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang guna menghindari risiko lebih besar. BPBD dan PVMBG telah mengambil langkah-langkah tanggap darurat, termasuk evakuasi warga dan pembagian masker.

Dengan sejarah erupsi yang cukup sering, mitigasi bencana menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi ancaman Gunung Semeru. Langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dan melindungi keselamatan masyarakat sekitar.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Comments System

Disqus Shortname